Haloo, rasanya udah lama banget nggak nulis. Rasa-rasanya blog ini mulai punah..Karena saya sedang menganggur akibat libur jadi saya memutuskan menulis tentang apa yang lagi heboh akhir-akhir ini. Karena saya tidak pintar ekonomi jadi saya tidak akan bahas arisan MMM yang cukup heboh di Kompas, dan karena saya bukan ahli hukum tata negara jadi saya juga tidak akan bahas hasil Pilpres. Hoho dari judul sudah kelihatan ya apa yang akan saya tulis, yah meskipun saya juga bukan ahli virus tapi saya akan bagikan sedikit apa yang saya tahu tentang virus Ebola dan apa sih yang terjadi di tubuh kita ketika terserang virus Ebola. Cekidot!
Seperti yang kita ketahui, saat ini negara-negara di Afrika Barat (Liberia, Guinea, dan Sierra Leone) sedang dilanda penyakit akibat virus Ebola yang menewaskan hampir 1000 warga. Penyakit ini sendiri dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh pasien. Nah, kali ini aku bahas seperti yang ada di web I F***ing Love Science….
Pagi ini anda bangun dengan perasaan yang kurang fit. Anda tidak nafsu makan, kepala pening, sakit tenggorokan, dan anda pikir anda sedang sedikit demam. Anda belum tahu, tetapi virus Ebola sudah mulai menyerang sistem imun anda, menghancurkan sel limfosit-T. Virus AIDS (HIV-1) juga menyerang sel-sel tersebut, tapi virus Ebola membunuh sel dengan lebih agresif. Secara pasti, kapan dan dimana anda terserang virus Ebola masih belum jelas, dari infeksi hingga munculnya tanda-tanda awal dapat terjadi antara 2 sampai 21 hari. Yang perlu anda sadari bahwa anda sedang membawa penyakit menular. Keluarga, teman, dan orang-orang di dekat anda memiliki resiko tertular penyakit anda bila tidak hati-hati.
Minggu berikutnya akan menentukan apakah anda salah satu dari orang beruntung yang dapat bertahan hidup. Dalam 24 wabah virus Ebola sebelumnya, kumulatif dari 1590 orang, 2/3 dari semua kasus meninggal dunia.
Selama beberapa hari kedepan kondisi anda memburuk. Anda merasakan sakit di seluruh bagian tubuh, anda juga menderita nyeri perut kronis, demam yang semakin hebat dan anda mulai muntah dan diare. Setelah beberapa hari atau minggu yang mengerikan, anda mencapai titik kritis-sekarang simptomnya antara berkurang secara bertahap atau anda akan mengalami “badai sitokin”, kerusakan sistem imun yang membawa anda ke fase terminal penyakit virus Ebola yang dikenal sebagai haemorrhagic fever atau demam berdarah.
Badai sitokin melepaskan molekul-molekul penyebab inflamasi dalam sistem sirkulasi. Sistem imun anda yang sekarang telah diluar kendali menyerang setiap organ dalam tubuh anda. Pembuluh darah kecil pecah dimana-mana dan anda mulai mengalami perdarahan. Bagian putih mata anda menjadi merah, muntah dan diare berdarah dan terbentuk lepuh berisi darah pada kulit. Saat ini anda mencapai puncak infeksi dimana virus Ebola telah bersiap mencari korban selanjutnya keluar dari tubuh anda bersama darah anda.
Namun sepertinya anda beruntung dapat bertahan hidup. Terapi rehidrasi membuat anda kuat dalam fase awal dan keberuntungan menyelamatkan anda dari demam berdarah. Memahami mengapa beberapa pasien virus Ebola dapat terhindar dari fase terminal masih dalam penelitian, dan salah satu jawaban yang memungkinkan bahwa limfosit-T yang survive dari serangan awal virus mungkin cukup untuk mempertahankan sistem imun.
Meskipun anda sudah merasa membaik, dan mungkin sudah siap kembali berkerja, anda masih dapat menularkan penyakit selama beberapa saat. Seluruh cairan tubuh anda masih membawa virus. Virus tersebut dapat ditularkan secara seksual, khususnya jika anda laki-laki, hingga 40 hari setelah penyembuhan.
Dari Mana Hal ini Berasal?
Pernah ada teori yang populer beberapa tahun yang lalu menyatakan bahwa Black Death pada abad ke-14 disebabkan oleh virus Ebola, dan deskripsi abad pertengahan mengenai bubo sebenarnya merupakan lepuh demam berdarah. Namun setelah dilakukan analisis DNA ternyata penyebabnya adalah wabah pes seperti yang diperkirakan sejak awal.
Wabah Ebola Afrika Barat merupakan wabah terdahsyat yang teramati semenjak virus Ebola ditemukan pada 1976. World Health Organisation menerbitkan pengumuman pertamanya pada 23 Maret, dan sejak saat itu telah mengeluarkan laporan berkala.
Ebola mungkin merupakan penyakit modern dan seluruh tenaga medis Afrika telah dilatih untuk mewaspadai simptom demam berdarah sejak kemunculan virus Ebola di tahun 1976, sehingga WHO dan mitra-mitranya telah mampu mencegah wabah agar tidak menyebar. Namun, wabah yang terbaru ternyata lebih rumit dari yang diperkirakan dan seluruh cerita ini belum berakhir.
(sumber)
Sampe sekarang wabah virus Ebola memang belum reda, bahkan yang terbaru di Nigeria udah ada 10 kasus, 2 di antaranya meninggal dunia 😦 Mari kita doakan semoga wabah Ebola segera padam, amin… Sekian dari saya, selamat menempuh tahun ajaran baru.